Senin, 23 Februari 2009

Orang Muda dan Dunianya

Ada banyak cara dan ilmu untuk menemukan hakekat orang muda.Dalam konteks kehidupan sosial hakekat orang muda dapat ditelusuri dengan menengok kiprah orang muda dalam perjalanan sejarah.Berpangkal dari kiprah orang muda dalam perjalanan sejarah itulah akan dirumuskan jati diri orang muda.
Usia
Dari segi usia, orang muda adalah mereka yang usianya antara 13 - 35 tahun dan belum menikah.
Rentang usia yang panjang ini merupakan masa yang menentukan perkembangan manusia untuk meraih
kedewasaan fisik,moral,emosional dan spiritual.
Dunia Orang Muda
Masa Pencarian
Masa muda adalah masa pembentukan jatidiri.Pada masa ini seseorang akan menegaskan identitas,kepri
badian dan keunikannya.Makatidaklah mengherankan, pada masa ini muncul aneka macam pikiranataupun tindakan yang seringkali membuat orang lain terkaget-kaget.Proses pencarian ini akan berhenti ketika orang muda menemukan pijakanyang tepat bagi hidupnya.
Berkelompok
Orang muda suka berkelompok. Ada aneka macam kelompok hobi yangdiikuti oleh orang-orang muda, seperti komunitas sepeda "onthel",komunitas pecinta binatang, dan komunitas pecinta alam. Banyak pulakelompok-kelompok rohani, olah raga, musik, teater, diskusi yangterdiri dari orang muda. Kecenderungan berkelompok ini tidak hanyaterjadi dalam dalam dunia yang kasad mata, tapi juga dalam dunia mayadalam bentuk milis ataupun blog-blog komunitas pertemanan.
Masa aktualisasi diri
Masa muda adalah masa aktualisasi diri. Serupa tempat air yangsudah penuh, orang muda ingin membagikan kepada semua apa yang iapunya. Dengan gagah berani, bahkan seringkali tidak memikirkannyawanya, orang muda melabrak ketidakberesan-ketidakberesan yangmewujud dalam kemapanan-kemapanan semu. Sebaliknya, serupa juga dengantempat yang kosong orang muda selalu mencari pemenuhan diri. Sejarahtelah membuktikan bahwa banyak tokoh tampil pada usia muda. Dalam usiamudanya mereka mampu menelorkan ide-ide gemilang dan mewujudkannyadalam tindakan yang penuh pengorbanan sampai menjadi tonggak sejarahbangsa ini. Sebagai contoh dapat disebut, Boedi Utomo dengan SumpahPemuda th. 1928, dan Bung Karno sang Proklamator.
Gelisah dengan kemapanan
Dalam diri para muda tersimpan segala energi untuk mengubahtatanan dunia menuju suatu idealisme demi kebaikan semua orang.Kemapanan semu menggelisahkan orang muda dan memunculkan keprihatinanyang kemudian melahirkan keterlibatan. Sejarah Indonesia mencatatnama-nama penggugat kemapanan yang tidak mencerminkan keadilan dankebenaran, misalnya pada tahun 1998 mahasiswa turun ke jalan,berdemonstrasi menggugat kemapanan semu Orde Baru dan melahirkan OrdeReformasi.
Inspiratif
Orang muda kaya dengan ide-ide segar dan inspiratif, sekalipunsering mengagetkan. Namun bila ide ini disikapi dengan arif dan adaruang untuk mewujudkannya, ide ini akan berkembang menjadi inspirasiyang menggugah, menggerakkan dan mengubah. Ini nampak misalnya padasosok Sutomo, (3 Oktober 1920 - 7 Oktober 1981) yang akrab dikenaldengan nama Bung Tomo. Pada tanggal 10 November 1945 Bung Tomomengumandangkan pidato yang membakar semangat arek-arek Soeroboyo.Pidato itu amat dikenal dengan semboyannya, rawe-rawe rantas,malang-malang tuntas. Semboyan itu menggugah segala semangat dan niatpara prajurit muda dan bangsa ini untuk membela kemerdekaan daritantangan tentara Inggris.
Spontan
Orang muda spontan dan tanggap terhadap situasi. Setelah tentaraAmerika Serikat menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki padatanggal 6 dan 8 Agustus 1945, para pejuang muda dan anggota tentaraPETA secara spontan menangkap situasi ini sebagai peluang untukmemproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ChaerulSaleh, Shodanco Singgih dan pemuda lainnya membawa Bung Karno dan BungHatta ke Rengasdengklok supaya tidak terpengaruh oleh Jepang.Peristiwa ini dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai peristiwaRengasdengklok yang melahirkan teks Proklamasi. Pada jaman sekarangini spontanitas tersebut tetap terjaga dan mewujud dalam aneka macambentuk, khususnya dalam membela masalah-masalah kemanusiaan. Ketikaterjadi gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun 2006 sertabanjir di daerah Solo dan sekitarnya pada bulan Desember 2007, banyakorang muda secara spontan menjadi relawan untuk menolong para korban.
Kokoh dalam prinsip
Orang muda seringkali dipandang bersikap keras kepala. Namunsecara lebih positif hal itu dapat dipandang sebagai keteguhan orangmuda dalam berprinsip dan ketekunannya dalam memperjuangkan kebenarandan keadilan bagi kesejahteraan semua orang. Dengan amat mudah hal iniditemukan dalam diri pejuang-pejuang pergerakan. Para pejuangmerelakan keluarga, waktu, tenaga dan seluruh pikirannya untukperjuangan demi kesatuan dan kemerdekaan Indonesia. Sampai sekarangini kekokohan dalam prinsip itu masih ada dalam diri orang muda.
Dinamis dan kreatif
Dunia orang muda adalah dunia yang selalu bergerak. Merekabergerak untuk menemukan tempat berlabuh yang sesuai. Maka tidakmengherankan bila seringkali pelabuhan ini tidaklah panjang waktunya,sementara, sampai ditemukan tempat berlabuh yang lebih nyaman danmenyejukkan hati. Pelabuhan itu dapat berupa kawan, organisasi, tempatkerja, pendidikan dan calon pasangan hidup. Di satu sisi dinamika inidapat membawa mereka pada situasi ambang dan membawa kekhawatiran padaorang yang menyaksikan. Di sisi lain situasi itu memberi ruang positifpada pertumbuhan kreativitas orang muda dalam mengelola sejarahhidupnya. Bantuan yang memadai akan memampukan orang muda merangkaiserpihan-serpihan kreativitas itu menjadi kristal-kristal pemahamanyang membangkitan daya hidup dan menggerakkan kehidupan menujukesejahteraan bersama. Pada saatnya mereka akan siap menjadi pemimpinkehidupan.
Berhasrat akan nilai - nilai ideal
Banyak orang mengatakan bahwa orang muda selalu bersikap idealis.Sikap ini sering dipandang secara negatif, karena mereka hanyaberhenti pada tataran ide, tidak realistis. Namun justru idealismeinilah yang membuat orang muda berani bermimpi atau bercita-cita.Takjarang sebuah penemuan dan pergerakan yang membawa perubahan diawalioleh mimpi. Idealisme itu janganlah dipatahkan tetapi dikembangkansampai suatu tindakan yang membawa perubahan dalam masyarakat.
Saat pembelajaran

Masa muda adalah masa yang paling baik untuk mendapatkan danmenyerap aneka macam pendidikan. Dalam masa inilah orang muda belajarmerasakan, melihat, mengalami dan melakukan sesuatu sehingga nalar,gerak hidup dan hati mereka bertumbuh dengan baik. Semakin baik danbenar pendampingan yang diperoleh, orang muda akan bertumbuh menjadipribadi yang dewasa dan bijaksana. Untuk itu, perlu tersedia fasilitaspendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan didukung olehorang-orang yang penuh dengan dedikasi. Pendidikan yang bermutu akanmemberikan ruang yang kondusif bagi orang muda untuk tumbuh danberkembang menjadi pribadi yang dewasa dan mampu menyikapi dunianyadengan bijaksana.
Orang Muda Hidup di Era Wajah Ganda Globalisasi
17. Dunia terus berubah. Perubahan ini seiring dengan perkembangankreasi dan inovasi manusia dalam bidang tekhnologi. Tekhnologi sendiriseharusnya merupakan buah dari perpaduan akal budi yang jernih, hatinurani yang benar, kehendak yang bebas dan imajinasi yang hidup.Tekhnologi dikembangkan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan hidupmanusia. Namun sayangnya, tidak semua manusia dapat menikmati capaianteknologi itu. Tidak sedikit yang justru menjadi korban dari perubahandan perkembangan ini. Korban ini akan makin besar bila kemajuan inihanya berorientasi pada keuntungan semata dan menyingkirkannilai-nilai kemanusiaan. Globalisasi tekhnologi diiringi denganglobalisasi ekonomi. Perpaduan kedua hal itu sering menggoncangmartabat manusia bahkan mengubah kenyataan hidup manusia. Disadariatau pun tidak disadari manusia menjadi rakus sehingga mudahmengeksploitasi sesama dan alam lingkungan demi keuntungan pribadi dankelompoknya.



18. Itulah sebabnya globalisasi teknologi yang dibarengi olehglobalisasi ekonomi dapat dikatakan mempunyai wajah ganda. Di satusisi teknologi menolong hidup manusia, tetapi di sisi lain ternyatajuga mengancam tata kehidupan manusia sebagai citra Allah di dunia.Sebagai contoh dapat disebut penemuan mesin-mesin industri. Kehadiranmesin ini amat menguntungkan tetapi juga memunculkan banyakpengangguran karena tenaga kerja manusia tidak terpakai lagi. Pantasdisyukuri bahwa globalisasi dapat mengantar umat manusia dalammembangun solidaritas antarbangsa. Persoalan-persoalan kemanusiaan disuatu negara tertentu menggerakkan solidaritas masyarakat di negaralain. Berita tentang gempa di Jogja dan Klaten, misalnya, dengansegera didengar oleh bangsa lain. Didorong oleh semangat solider padakorban, mereka pun segera datang membantu.



19. Di lain sisi, di era globalisasi ini pergerakan hidup manusiamenjadi semakin cepat. Kondisi itu memunculkan rasa was-was karenabanyak orang yang tidak dapat mengikutinya. Mereka yang tidak mampumengikuti gerak perkembangan itu akan tersingkir. Inilah yang disebutmarginalisasi. Situasi ini membangkitkan ketidakadilan di segalabidang. Jurang kaya dan miskin, kuat dan lemah, berkuasa dan ditindassemakin dalam. Dunia menjadi medan bagi kultur "homo homini lupus"(manusia adalah serigala bagi sesamanya), bukan lagi medan bagi kultur"homo homini socius" (manusia adalah sahabat bagi sesamanya).



20. Dunia terbagi dalam kelompok masyarakat yang tidak adil sepertiyang tampak pada model piramida pendapatan di bawah ini.



A(R) 3% orang yang kaya raya dan pada umumnya juga berkuasa



B (R) 17% orang kelas menengah yang hidup lebih daripada cukup danpada umumnya juga dapat disebut relatif kaya



C (R) 40% orang hidup pas-pasan, dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhanpokok mereka tetapi selalu terancam masuk kelompok miskin mutlak kalautertimpa oleh musibah (penyakit, kecelakaan, pengangguran, dsb.)



D (R) 40% orang melarat mutlak yang tidak dapat hidup secara layak dankecil peluangnya untuk keluar dari keadaan ini.



21. Selain memunculkan tatanan yang tidak adil, globalisasi jugamenggoncang dan mengubah budaya suatu bangsa. Era global inimempermudah perjumpaan antar budaya. Masyarakat sebuah bangsa yangtidak mempunyai akar tradisi yang kuat akan dengan mudah mengalamigoncangan kala bertemu dengan budaya bangsa lain dan cenderung inginmengganti budayanya atau minimal mencontek budaya lain yang dianggaplebih maju.



22. Globalisasi berdampak pada gaya hidup manusia juga. Manusiamenjadi lebih mudah berpindah. Perpindahan ini bukan sekedarperpindahan manusia, barang atau pun uang, tetapi juga gaya hidup.Gaya hidup mudah sekali berubah. Orang mudah merasa jenuh. Situasi inimendapat dukungan dari semakin banyaknya produk-produk yang cepatusang. Produsen dengan kreatif membuat iklan mengenai barang baru.Orang mudah mengganti barang lawas-nya dengan barang baru. Munculpandangan bahwa keberadaan seseorang diakui bila selalu "up to date"atau "harga diriku ada karena aku selalu punya barang paling baru".



23. Pada tingkat kolektif situasi ini menciptakan suatu masyarakatdengan ciri mudah membuang (throw away society). Yang dibuang tidakhanya barang-kebendaan tetapi juga nilai-nilai, relasi-relasi, danikatan-ikatan tradisional seperti nilai perkawinan dan ikatankeluarga. Seseorang menjadi tidak mudah untuk membuat komitmen,terutama komitmen dalam jangka yang panjang. Sementara itu, padatataran pribadi orang cenderung berpusat pada dirinya sendiri. Orangcenderung semakin individualis dan kurang memperhatikan kepentinganorang-orang lain. Bahkan seringkali orang tidak peduli terhadap apayang terjadi pada orang-orang di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar